ZOOM MEETING MENDAGRI BERSAMA KEPALA DAERAH: MARI OPTIMALKAN KONDUSIFITAS NEGERI.


LINANG AIR MATA IBU KARTINI : IrmaJaya
Sense Of Belonging: Jaga Negeri : Hargai Jasa Pahlawan Kemerdekaan dan banyak petuah bernilai tinggi lainnya , termasuk Subtitle yang kita tampilkan “Mari bertekad bersama sinergis ; optimalkan Jaga Negeri dan junjung tinggi pengorbanan Pahlawan Kemerdekaan ; jangan sampai Linang Air Mata membasahi pipi Ibu Kartini; dikenal , dikenang serta di hormati melalui perjuangan all out hingga lahirnya prasa : Habis Gelap Terbitlah Terang.
Penyaji merilis kalimat pembuka untuk mencerminkan kehendak Presiden RI Prabowo Subianto yang langsung didelegasikan kepada Mendagri Tito Karnavian; dua sosok Pimpinan Negeri kita untuk me proteksi wilayah wilayah yang masih steril dan belum tertular dengan gerakan demonstrasi yang sejatinya dinaungi oleh UUD 45 Pasal 28 E ayat (3) ihwal terjaminnya hak berserikat berkumpul dan menyampaikan pikiran secara lisan maupun tertulis, namun tetap dalam bingkai damai. Dapat dimaknai tersampaikannya pendapat tadi dengan terukur dan Demonstran juga wajib menjamin kondusifitas Negeri Nusantara ini.
Pesan sakral Presiden Prabowo Subianto melalui Mendagri Tito Karnavian; menugaskan Kepala Daerah, apakah ybs Gubernur ; Bupati/Walikota untuk memproteksi Demo yang sudah “tidak fokus” pada tuntutan dengan ruang komunikasi yang reasonable , namun sudah mengarah pada laku anarkis.
Deflasi :
Begitu pentingnya reason ekonomi; Mendagri Tito sempat memberikan pesan pesan melalui kompilasi data Kementrian nya – yang sudah pasti telah di konfirmasi ke Kementrian Keuangan dan suguhan data BPS; maka hanya bilangan kurang dari sepuluh Provinsi yang masih terjaga tingkat inflasinya; sementara Kaltim secara kolektif bersama Provinsi lain masuk pada Privinsi yang “deflasi” ; meskipun dibilangan kecil , namun sekecil apapun keadaan itu pertanda limit “fresh inflation” sudah terlampaui. Bagi Kalimantan Timur , sesungguh nya secara partial mampu melompati capaian ekspor meningkat hingga 4,4 % dari periode sebelumnya; demikian rilis Gubernur Rudy Mas’ud. Itupun sekaligus pertanda bahwa kemungkinan capaian ter update tersebut belum sempat ter kompilasi pada rekapitulasi Kementerian Keuangan dan Kementerian Dalam Negeri.
Komunikasi pada zoom meeting Mendagri dan Kepala Daerah se Indonesia kita dudukan pada atensi bermuatan magnit yang merangsang daerah daerah untuk lebih waspada dan segera menggeliat.
Dalam zoom meeting tersebut turut disinggung pula ihwal TKD – transfer Keuangan Daerah yang terlaksana secara gradual dengan pembatasan pembatasan ; sehingga muncul di media online akan berbagai keluhan dan dampak dari pada hal itu. Dikesempatan tersebut Mendagri Tito tetap menjamin sebagai diungkapkan Presiden Prabowo Subianto; hal tersebut bersifat sementara; karena memang patut dipahami perubahan sistem kebijakan keuangan Negara tentu memerlukan “jeda adjusting” : “Nanti saat nya akan kembali normal dan transfer ke Daerah kembali besar ” , begitu penegasan Presiden.
Bagaimana Paser ?
Ditengah fluktuasi saat ini ; mesti kita akui bahwa Pertumbuhan Ekonomi kita membaik mendahului target ; Menko Perekonomian Airlangga Hartarto tetap kekeh merilis pertumbuhan Ekonomi kita di 5,12% sesuai dengan formulasi yang di hasil kan Badan Pusat Statistik ; kita tidak perlu terbawa arus persilangan akan data tersebut; karena Amelia sebagai penanggung jawab performance data tersebut sudah menggunakan referensi PBB.
Nah Untuk Kabupaten Paser sebagai jawaban Bayu Agung Kepala Statistik Kab Paser : Paser meraih pertumbuhan sudah melaju ke kisaran 4 % plus ; data itu akan di update dalam minggu ini karena tampilan baru akan di kompilasi dalam 3 hari kerja kedepan . Meskipun Kalimantan Timur dalam rilis Depdagri turut minor deflasi , namun untuk Kabupaten Paser sendiri tingkat inflasi setempat menakjubkan yakni duduk di angka 1,18% ; begitu hal penting yang bisa diperoleh media Online Kandilo.com
Pada perform lain daya beli warga masyarakat sedikit terganggu; karena meningginya harga beras. Meskipun karena beras adalah makanan pokok ; pantauan Statistik Paser masih bisa di jangkau dan alternatif tersedia di konter pangan murah 5 kg bisa mendapatkan beras SPHP dolog berkemasan dengan kwalitas memadai seharga hanya Rp. 60.000.- sebagai perbandingan beras kemasan luar yang biasa di bilangan harga 68.000/5 kg ; saat ini masih bertengger di harga Rp.95.000/5 kg. “Itu yang daya beli warga Kabupaten Paser sedikit terganggu” pungkas Bayu Agung kepada Kandilo.com.
Terhadap pesan sakral Presiden Prabowo Subianto melalui Mendagri Tito Karnavian tentu disikapi oleh Bupati Fahmi erat dengan sejawat Forkompinda dengan upaya selalu membangun dan memberikan ruang komunikasi konstruktif bagi para pihak “siapapun”. Hak tersebut dikedepankan karena sakral dan mahalnya nilai kondusifitas di sebuah wilayah. Iklim itukah yang dapat secara kontinyu memberi ruang bagi terlaksana nya program program Pembangunan demi kemaslahatan rakyat.
#Bersama terus jaga Kondusifitas.