Sukses Ketahanan Pangan, Yes!

TERANCAM- di persimpangan inilah bakal tergenang air setinggi lutut orang dewasa ; bila sumber imbas sebagai pemicu nya tidak segera dijinakkan.
Tana Paser – Seram, arogan namun Logic itulah Visi Misi Bupati Paser Fahmi dan Wakil Bupati Ihwan, pasangan yang masih mengalir darah family yang sangat dekat.
Sejauh mana mimpi Pasangan “sepupu se darah itu” akan nampak dengan kasat mata di akhir masa bhaktinya nanti. Bagi yang cermat capaian episode “mimpi” tadi setiap tahun pun sudah bisa kelihatan tanda tanda nya.
OPD dan semoga warga Kabupaten Paser pun sudah diperkenalkan akan sebelas (11) program prioritas sebagai pedoman dan langkah sosok berpredikat dokter dikawal sosok sarjana ekonomi untuk menggapai mimpi TUNTAS.
Bappeda Paser piranti daerah yang di isi sosok intelektual muda bertugas menyusun muatan muatan Narasi, Simple, Mudah dijabarkan, dengan Program Aksi ber tolak ukur, demi ter wujud nya mimpi mimpi Visi Misi 5 tahun kedepan.
Sekretaris Bappeda Paser, Fachruddin, Achmad Syafruddin Kabid Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan bersama 2 srikandi Bappeda yakni Irma Yunita ditemani Indah Setyo Dewi adalah person person mumpuni, dimana keseharian nya mereka menggeluti Data , Angka , hingga mimpi Bupati dan Wakil menjadi Program Aksi real bukan Program yang utopis.
Dalam gebrakan Presiden Prabowo Subianto sang mantan Danjen Kopassus , Bappeda sebagai penjaga gawang narasi dan aksi Pembangunan di untung kan.
Karakteristik Kabupaten dengan letak paling selatan Kalimantan Timur sedari awal adalah wilayah dengan keunggulan hasil hutan.
Ditengah arus Repelita era Presiden ke-2 Soeharto potensi potensi Daerah terus di endorse hingga terhampar luas lah cetakan sawah ,, di dorong lagi oleh Gubernur masa Soewandi mantan Bupati Lumajang yang sedari awal kesengsem dengan terobosan terobosan Presiden masa itu , apalagi Presiden ke 2 kita berlatar militer, begitupun Gubernur Soewandi saat itu juga berlatar militer ( Purnawirawan).
“Solmed” laksana gayung bersambut ; how about man power?
Program transmigrasi menjawab semuanya, terisi lah petarung petarung “wet land” dengan segudang pengalaman menjadikan kawasan “Babulu” sebagai lumbung padi Kabupaten Paser saat itu.
Lanjut Bagaimana kini? Bupati berlatar pendidikan dokter, Wakil berlatar pendidikan Ekonomi diselamatkan oleh “gebrak” Presiden yang menempatkan Swasembada Pangan dengan prioritas tinggi.
Presiden menggerakkan semua potensi untuk keberhasilan program tadi. Gebrakan nya juga dimaksudkan bukan saja gerakan se-Nusantara dari ujung Papua sampai ujung Provinsi Aceh, gebrakan tadi juga adalah gebrakan menjaga “iritnya Devisa Negara”. Presiden sangat paham akan tanggung jawab memberi nutrisi bergizi bagi 260 juta rakyat Indonesia. “Saya rela mati demi sejahteranya rakyat Indonesia”, pekik sang panglima tertinggi dan sangat mengharukan.
Dari gebrakan menuju Ketahanan Pangan, Pemerintah Kabupaten Paser mendapatkan peluang dan dorongan. Setidaknya dorongan ” Motivator ” dari 2 sosok yang menerima titah Presiden akan peran aktif mereka yakni Dandim 0904 Paser Letkol Inf Rommy dan Kapolres Paser AKBP Novy. Pendamping Bupati dan Wakil adalah pemegang Otoritas Komando dengan masing-masing menyandang 2 melati di pundak mereka.
Bukti atas kehendak menjalin kerjasama maka kebijakan politik anggaran APBD mutlak mengakomodasi aksi tadi. Dan itulah konsekuensi logis dari kedudukan Pemda dan yang mesti menjadi pertimbangan adalah Kodim dan Polres ter struktural sampai Kecamatan.
Bila dorongan program aksi ketahanan pangan itu bisa di subtitusi Bupati dan Wakil lewat dukungan nyata mendahului penyusunan program aksi di Bappeda “still in process”, maka. langkah berani Bupati Fahmi dan Wakil Bupati Ihwan Antasari memberi dukungan nyata bisa dipatri dengan istilah ” Learning by doing approach”.
Selamat kepada semua stakeholder, pekik NKRI Harga Mati kita sempurnakan ; “sukses Ketahanan Pangan, Yes Yes Yes”.