RENUNGAN

BISAKAH KITA BERHEMAT ? : SEBUAH RENUNGAN.
PENYAJI ; H IrmaJaya
TANA PASER ;Presiden RI Prabowo Subianto tidak pernah jenuh mengingat kan akan perlunya hemat dalam belanja APBN termasuk APBD.Penghematan Kementerian dan Kelembagaan belum genap 6 bulan Pemerintah nya terus terhimpun melalui langkah kongkrit Menteri Keuangan Sri Mulyani tokoh id bidangnya yang mendapat apresiasi dunia.Penghematan yang dilaksanakan dengan prinsip keber hati hati an ternyata mampu menghimpun angka signifikan bertengger di angka lebih kurang 700 triliun.Dari bersilang nya pemberitaan media , Prabowo sangat berkeinginan akan program swasembada pangan, makanan bergizi gratis, infrastruktur serta hilirisasi produk produk unggulan kita. Dan langkah itu mulai terasa tahapan keberhasilan nya , meski tetap harus meretasnya secara gradual.”*Mari kita tinggalkan cara cara lama yang boros*” : Prabowo Subianto memang piawai dalam menerjemahkan fenomena krisis global yang pada saat itu baru gegernya perang Ukraina – Soviet; serta berlarut larut nya perang Gaza Palestina.
Menurut catatan kita saat digaungkan gerakan penghematan ; Bappeda Paser sudah me reformulasi dengan cermat , terukur dan terarah pos pos anggaran disetiap OPD dan piranti lain hingga ke kecamatan dan desa untuk memenuhi arahan Presiden tersebut.Berkaca pada arahan tadi Presiden menghendaki dibawah payung Pemerintah nya belanja mesti dijalankan sungguh sungguh ; tepat alokasi, tepat belanja dan tepat sasaran, dengan kehendak lain tidak terhambur dan terbuang begitu saja.
Media bisa saja mengupas mengulas lebih jauh. Tapi bijaklah kita beri kesempatan bagi Pemerintah Kabupaten bersama DPRD ( speaker) untuk aktif mengevaluasi secara benar., terukur dan faktual.
Mengapa ? Karena evaluasi yang kita maksud tadi akan mendewasakan kita dalam menjalankan Pemerintahan bagi Bupati, pengawasan bagi DPRD.
Yang mesti kita hindari adalah “terkuburnya” check and balance.Bila itu terjadi , maka pupuslah harapan kita akan tergapai nya Paser Tuntas; jargon yang selalu digaungkan oleh Bupati Paser Fahmi Fadly hampir di setiap kesempatan.
Silahkan terus pekik kan Paser Tuntas, namun isi lah pekik itu dengan value dasar plus angka capaian secara gradual dari tahun ke tahun ( YnY alias year on year ).
Dan dari potongan kalimat “tinggalkan kebiasaan lama yang boros”, mulailah dari sekarang untuk mem filter belanja Perjalanan; filter ini pastinya juga tertuju kepada anggota anggota terhormat DPRD.
Sekelumit analisa Bank Dunia termasuk pengamat pengamat dalam negeri kita, menampilkan data yang nyaris bersisian.Pertumbuhan Ekonomi kita hanya mentok di 4,7% . Karena gelombang ketidakpastian global terbuka kemungkinan naik nya harga BBM.
Secara sederhana akan meninggikan Cost of production, lalu berimbas pada kenaikan biaya transfortasi, otomatis melambungnya harga komoditas. Itulah survey baru baru ini, sebuah fenomena angka menyedihkan, dimana rate belanja kita harus diakui mulai menurun. Sebuah fenomena yang mesti diwaspadai ,begitu nasehat para ahli yang selalu mengintai pergerakan pergerakan ranah ranah tadi.
Sekedar contoh real ; bagaimana transfer dana perimbangan PPU. Dari usulan yang terfinalisasi , maksudnya tahapan formal telah di lalui. Dana yang seharusnya menjadi keperluan real PPU di angka plus Rp 400 milyard, tiba tiba mengejutkan hanya di transfer Rp. 112 milyard. Kejadian yang sangat membuat PPU shock berat dan tanpa ragu bertolak ke Jakarta untuk mempertanyakan hal itu.Itulah contoh bagaimana Pusat juga memiliki otoritas dengan keadaaan terbatas pula hingga di distribusikan lah dana dana tadi “seadanya dulu”. Dan Bupati mesti meredam kejadian tadi serta tetap mendorong agar roda pemerintahan tetap berjalan serta merunut ketersediaan dana ; jalan lah pula dengan seadanya.
Bagi Kabupaten Paser mulai lah melangkah dengan mendudukkan lima hurup “hemat”.Jangan ragu filterisasi lagi program program yang benar benar prioritas.
Ambil langkah aman untuk belanja pegawai yang memang harus dan wajib.Filterisasi belanja barang dan belanja perjalanan.Namun silahkan porsikan item item yang sudah di penghujung guna menggapai outcome yang semestinya.
Itulah muatan dari prinsip dasar ; olo manin asobuen si olondo.
Kandilocom: Flow Continuity with Smart System.