PURBAYA LUWES : BAGAIMANA DAERAH ?

By adm1 on 10 Nov 2025, 12:04 PM

Tinjauan Pragmatis: IrmaJaya

tepuk jidat Purbaya masih relevan

economic growth;

Tepuk jidat Menteri Keuangan RI Purbaya Yudhi Sadewa hingga detik ini masih relevan; mengapa ? Karena engineering APBD hampir se Nusantara belum dapat memenuhi harapan Presiden Prabowo melalui Bendahara nya ‘koboi’ Purbaya.

Disebut pada judul tentang “luwes” nya Purbaya terungkap dari banyak event RDP nya baik dengan Komisi XI DPR RI ; Komite IV DPD RI dan komunikasi nya ditengah ‘kepungan’ Gubernur dibawah payung APPSI.

Disebut luwes ; karena ketika APBD maksimal terbelanjakan , Purbaya membuka pintu kepada Daerah untuk langsung meminta penambahan kepada dirinya.

Lalu pintu “meminjam” dana ke Pemerintah juga diperkenankannya : bahkan dengan charge bunga hanya 0, 5% : bermakna dirinya terus menyediakan terobosan agar terhindar dari “macetnya uang beredar” yang sedari awal terus dikhawatirkan nya.

Ter ‘ update’ hingga kini TKD ke seluruh Pemerintah Daerah untuk APBD 2025 telah menyentuh 74 % begitu statement terbaru Purbaya.Namun dari sistim pemantauan Departemen Keuangan Lembaga yang dipimpinnya menyimpulkan sebagian besar ‘dana’ di daerah masih ‘anteng’ alias lambat pergerakan belanja nya. Kembali Purbaya mendorong Daerah untuk membelanjakan tentu dengan pedoman tertib , terukur dan responsible.Bahkan sang ‘koboi’ demi terjalinnya komunikasi formal ke Daerah , dia pun telah bersurat secara formal akan hal tersebut sekaligus sedikit memuat ihwal rencana transfer bagi APBD 2026.

Dorongan tersebut beralasan karena di banding kwartal lalu ‘economic growth’ menurun tipis ke 5.02%. Dari situasi tadi maka ‘tepuk jidat’ Purbaya masih relevan.

Media online Kandilocom mencoba memantau kinerja keuangan sebagai dikehendaki Menteri Purbaya; semisal Kabupaten Paser Kalimantan Timur, benar sudah terposting 74 % seperti di buka Purbaya. Hingga tar publish nya tulisan ini Kabupaten Paser telah membelanjakan ± 50 % dari total ± 3.7 trilyun.

Dan menggembirakan karena cadangan yang sedang dilengkapi dokumen nya sudah bisa dipastikan beberapa waktu kedepan akan terbelanjakan hingga 90 %.

Untuk tahun 2025 ini Kabupaten Paser Kalimantan Timur lumayan ‘ bernas’ dalam memformat fostur belanjanya dengan maksud belanja tetap tertib dan menjamin impact bagi pergerakan ekonomi ;termasuk berharap terdorong nya ‘daya beli warga masyarakat‘ memenuhi berbagai kiat Presiden agar sampai dengan terpinggir sekalipun pantang bagi Presiden kita ada nya warga yang ‘termaginalkan’.

Bagaimana dengan induk Kabupaten/Kota se Borneo? Itulah yang masih kita tunggu ‘kegenitan sekaligus langkah praktis’ Gubernur Rudy demi membagi ‘pelampung’ yang dapat menyelamat “nafas” warga Kalimantan Timur melalui share tabungan Provinsi ke Kabupaten/Kota. Ditunggu langkah bijak dan strategis Gubernur Rudy Mas’ud.

Leave a comment