PRABOWO BAGAI CAHAYA ATMOSFIR MENEMBUS KABUT: AKANKAH DESA BANGKIT ?
Kandilo.com : IrmaJaya


Presiden RI Prabowo Subianto
Pemimpin Negara Besar “gaduh” memberi ucapan selamat kepada Presiden RI Prabowo Subianto : dengan unique Performance berciri kan khusus saat Pidato dirinya di Forum Sidang Umum PBB pekan silam.
Bahkan Presiden Negara Super Power sekelas Donald Trump yang memuji isi serta gaya Pidato Prabowo – karena gaya orasi nya menyatukan aksentuasi kelantangan ucapannya bersama ketukan ayunan tangan nya ke podium kehormatan SU PBB bahkan tanpa konsep , lugas bebas sekaligus berbobot , berkesempatan pula isi pidato pembelaan bagai me revilatisasi PBB yang pada urutan pidato sebelumnya dilemahkan.
Lepas dari penghargaan akan gelora pidato Prabowo tadi dari Presiden Trump lalu “terseret” pula Presiden Macron dengan penghargaan kepada Prabowo melalui direct telepon.
Kembali ke Judul : Prabowo Bagai Cahaya Atmosfir Menembus Kabut : Akankah Desa Bangkit?
Judul sajian diatas bernuansa multiplier; yang utama patut kita jadikan tauladan; karena unique Performance Prabowo menembus Cakrawala Dunia. Kepedulian nya memiliki bobot mendunia ; bagai Pelangi 🌈 menampilkan keindahan rona muncul dari ufuk satu ke titik ufuk lainnya hingga menjadi pemandangan memikat.
Tidak hanya sebatas itu , Pelangi yang tersusun menjadi bait lagu dan sangat lekat dengan siswa siswi Taman Kanak diharapkan Prabowo Subianto unique Performance kedepan akan bisa melampaui dirinya. Prabowo membuat program prioritas MBG guna mencukupkan asupan gizi anak Indonesia untuk mensetarakan kecerdasan bangsa Indonesia di kancah dunia.
Tidak mudah di kedudukan tertinggi Prabowo Subianto sebagai Presiden RI ke 8 untuk konsisten dengan program prioritas menuju label kemandirian.
Selalu di kemukakan nya ihwal rakyat dan bangsa Indonesia harus bangkit menuju kesejahteraan yang berkeadilan.
Pekik Presiden yang melukis Pelangi 🌈 hingga ke Desa bukan lah prinsip sederhana.
Perhatian tersebut diatas adalah hasil pencermatan dirinya akan keterdesakan warga Indonesia di pedesaan yang sudah terintegrasi dengan fenomena ekonomi secara Nasional ; tentu minimnya penguasaan 99 % anak negeri berbanding 1 % Sultan Capital turut mengusik mimpi indah sang Presiden.
Dirinya yang “siap mati” demi rakyat Indonesia bukan statement utopis namun pada gerak komitment membangun negeri dan kebijakannya mencerminkan langkah faktual realistis.
Disebuah kesempatan agenda Musyawarah Nasional PKS ; Presiden Prabowo tegas memberi signal bahwa 1.377 T IDR cuplikan angka APBN 2026 ; akan digelontorkan langsung untuk rakyat. Pastinya stake holder berkewajiban mengelola penempatan dana tersebut secara profesional penuh amanah.
Postur APBN 2026 juga meraih respon konstruktif: dari Departemen Riset Ekonomi Makro dan Pasar Keuangan Bank Mandiri, Dian Ayu Yustina dalam acara Mandiri Macro and Market Brief dan Indonesia Economic Outlook, Kamis dia berpandangan bahwa APBN masih terus mendorong gelora investasi sekaligus memberi sentuhan kepada warga masyarakat.
Dalam keseharian warga Nusantara akan terlihat tersentuh oleh sustain komitmen Prabowo tersebut bagi ;
*Subsidi Energi & Kompensasi Rp 381 triliun atau 10,1% dari total belanja.
*Makanan Bergizi Gratis Rp 335 triliun atau 8,8% dari total belanja.
*Subsidi Non-Energi termasuk KUR dan Subsidi Pupuk Rp 109 triliun atau setara 2,9% dari total belanja.
*Bantuan Pendidikan (Beasiswa PIP/KIP dan lainnya) Rp 89 triliun atau setara 2,3% dari total belanja.
*Koperasi Desa Merah Putih Rp 83 triliun atau 2,2% dari total belanja
Kandilo.com mengutip baru 5 (lima) dari sekian butir gelontoran postur APBN dimaksud. Dan Pemerintah Daerah se Nusantara akan menjadi eksekutif passenger pada lokomotif “double engine” nya sang Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa, melalui kebijakan kebijakan penuh atensi Presiden Prabowo.
Tersisa ; bagaimana kesiapan Pemerintah di Daerah meng eksploitir secara amanah perhatian dan komitmen Prabowo tersebut.
Pastinya “double engine” tadi dilengkapi dengan TKD – Transfer Keuangan Daerah senilai 693 T IDR . Nah karena postur APBN yang telah siap mengisi kantong Kas Daerah dan Desa , maka Pemerintah Daerah bersiap untuk menepikan kegalauan dengan setumpuk keluhan dan yakinlah dengan dukungan Pemerintah tersebut Pembangunan di Daerah akan kembali normal dan bergairah.