PERGANTIAN MENKEU DAN ASA PEMERINTAH DAERAH :
Penyaji : IrmaJaya


Kerangka Optimisme Pemda
Kandilo.com :
Bangunlah Jiwanya ; Bangunlah Badannya; untuk Indonesia Raya:
Muara dari perjalanan Pembangunan di Negeri tercinta Nusantara tentu dan sudah pasti untuk Indonesia Raya.
Bait Lagu Kebangsaan Indonesia Raya tersurat diatas pertanda bahwa “Membangun jiwa dengan muatan positif komprehensif; harus didahulukan menuju Perwujudan Pembangunan Fisik”.
Sengaja bait Lagu Kebangsaan Indonesia Raya tersebut di kutip dengan penuh hormat untuk menjadi fondasi ihwal Optimisme Pemerintah Daerah se Indonesia jika dikaitkan dengan reducing Transfer Keuangan Daerah oleh Pemerintah Pusat.
Sikap Optimisme tersebut untuk wilayah Kaltim didahului oleh tekad dan sikap Pemerintah Provinsi nya yang bergeming – dimana sama sekali tidak mengurangi target penerimaan DBH Dana Bagi Hasil nya, dengan penuh percaya diri ; konklusi saat memformat KUA PPAS tetap di kunci dengan pagu di angka Rp 21.4 T.
Sebagai Pemerintah Provinsi , sikap optimisme tersebut menjadi referensi bagi pemerintah Kabupaten/Kota pada struktur dibawahnya yang wajib membersamai sikap diatas ; bukan dibuatkan untuk menunjukkan sikap bertentangan dengan Pemerintah; Namun Perform tersebut lebih pada menunjukkan sikap optimistis berkait erat dengan Program Pembangunan di Kalimantan Timur.
Beralasan kah sikap tersebut ? Jawabannya sangat beralasan karena panggilan tanggung jawab sekaligus memastikan gradually Pembangunan di Daerah mesti tetap berjalan karena secara konsisten memegang dokumen RPJMD , seperti juga Pemerintah Pusat harus bahan wajib di tuntaskan.
Kalimantan Timur adalah Provinsi terbesar ke 3 (tiga) penyumbang Devisa terbesar Negara.Diurutan atas Kaltim ada Jawa Barat dan Jawa Timur .
Itulah maka Optimisme Kalimantan Timur sangat beralasan karena terbuka peluang Gubernur Rudy Mas’ud bersama stakeholder lainnya untuk membuka kembali ruang diskusi langsung dengan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa ; dilantik Presiden Prabowo Subianto kemarin Senin (8/9) menggantikan Sri Mulyani Indrawati.
Tentu Sang Menkeu baru sangat ” Welcome” mendengar langsung persoalan reducing DBH berbagai Daerah terlebih Provinsi Kalimantan Timur selain pemegang ranking penyumbang Devisa Negara , dan bahkan lebih terbuka lagi ruang tersebut bagi Menteri Keuangan Purbaya karena Kaltim memiliki keunggulan komparatif dimana IKN berada dalam wilayah Kalimantan Timur.
Guna turut membersamai dalam bingkai NKRI tentu akan sulit bagi Gubernur Kaltim Rudy Mas’ud untuk totally menghapus pengurangan TKD tersebut, namun lobby Gubernur yang argumentatif setidaknya mengurangi pagu reduksi TKD tadi. Semisal bila semula TKD DBH Kaltim terpotong ± Rp 7 T diharap bisa dibebankan pemotongan tersebut separuhnya. Begitupun bagi Kabupaten/Kota se Kalimantan Timur.
Ruang Evaluasi-jika boleh disebut demikian terbuka luas. Mengapa? karena Presiden Prabowo Subianto membuka ruang evaluasi tadi ; tidak saja bagi 17+8 tuntutan Mahasiswa ,meski sebagian dari tuntutan tersebut mutlak memerlukan kajian mendalam ; namun sikap Optimisme Provinsi Kalimantan Timur berikut keresahan Pemerintah Daerah se Nusantara ; pasti sangat menghajatkan revisi TKD hingga tentu semua bermaksud reason Pembangunan di Daerah tidak menjadi gumpalan keluhan dan keresahan.
Wajarlah jika Pemerintah Provinsi Kaltim “proaktif” karena langkah aktif tadi tentu bakal di apresiasi Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa; sekaligus memberi kontribusi permulaan kepada Menteri bahwa ada persoalan kritikal yang sangat memerlukan sentuhan evaluasi sekaligus revisi menuju terjaga nya stabilitas Pembangunan Nusantara.
Dan barangkali salah satu maksud penempatan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa juga membawa misi terjaganya stabilitas Pembangunan Di Daerah . Semoga