HMI:SATU LANGKAH DENGAN KELOMPOK CIPAYUNG PADA BINGKAI IDEOLOGI DAN KEBANGSAAN.

By adm1 on 12 Dec 2025, 10:56 PM

Kandilo.com ; IrmaJaya

Sekelumit Ranah Juang HMI

Jakarta — Dalam lintasan sejarah gerakan mahasiswa Indonesia, istilah Kelompok Cipayung menempati posisi penting sebagai simbol persatuan lintas ideologi, agama, dan pandangan kebangsaan. Meski bukan organisasi formal, Kelompok Cipayung telah lama menjadi rujukan utama dalam dinamika gerakan mahasiswa nasional.

Nama Cipayung merujuk pada kawasan Jakarta — Dalam lintasan sejarah gerakan mahasiswa Indonesia, istilah Kelompok Cipayung menempati posisi penting sebagai simbol persatuan lintas ideologi, agama, dan pandangan kebangsaan. Meski bukan organisasi formal, Kelompok Cipayung telah lama menjadi rujukan utama dalam dinamika gerakan mahasiswa nasional.

Nama Cipayung merujuk pada kawasan Jalan Cipayung Raya, Jakarta Timur, yang pada awal tahun 1970-an kerap menjadi titik temu pimpinan organisasi mahasiswa ekstra kampus. Dari ruang-ruang diskusi itulah lahir konsolidasi pemikiran, pertukaran gagasan, hingga sikap bersama mahasiswa terhadap kebijakan negara. Secara historis, penyebutan Kelompok Cipayung mulai menguat pada periode 1972–1973, di tengah menguatnya kontrol negara terhadap kehidupan kampus pada awal Orde Baru.

Kelompok Cipayung dikenal menaungi organisasi-organisasi besar mahasiswa nasional, di antaranya Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) sebagai pilar utama. Selain itu, terdapat pula Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI), serta Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI). Dalam sejumlah periode, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) juga kerap disebut sebagai bagian dari Cipayung Plus.

Jejak nyata konsolidasi Kelompok Cipayung juga terekam dalam peristiwa nasional tahun 1978. Saat itu, kelompok Cipayung menginisiasi peringatan Hari Pahlawan 10 November 1978 dengan mengonsolidasikan barisan mahasiswa di kawasan Kampus IKIP Ketintang, Surabaya, pada 9 November 1978.

Pada pagi harinya, massa mahasiswa berbaris tertib menuju Tugu Pahlawan Surabaya, mengantarkan dan meletakkan karangan bunga sebagai simbol penghormatan mahasiswa terhadap jasa para pahlawan bangsa. Aksi tersebut kala itu dikoordinir oleh DM ITB, dengan Bang Iqbal sebagai koordinator lapangan.

Masih dalam momentum yang sama, konsolidasi mahasiswa Kelompok Cipayung berlanjut dengan aksi protes terhadap Amerika Serikat atas tindakannya melakukan invasi ke Afghanistan.

Aksi demonstrasi berlangsung di depan Kantor Kedutaan Amerika Serikat di Surabaya, Jawa Timur, dan berlangsung semarak namun tertib. HMI berperan sebagai salah satu penginisiasi utama, dengan menyerahkan pernyataan tertulis yang pada intinya menolak segala bentuk agresi dan invasi militer yang dinilai bertentangan dengan nilai kemanusiaan dan perdamaian dunia.

Rangkaian peristiwa tersebut menegaskan bahwa Kelompok Cipayung bukan hanya ruang diskusi ideologis, melainkan wadah aksi nyata mahasiswa dalam merespons isu kebangsaan dan internasional. Di tengah perbedaan latar ideologi—Islam, nasionalisme, Kristen, dan Katolik—Kelompok Cipayung mampu berdiri sebagai satu barisan moral mahasiswa.

Hingga kini, meski tantangan zaman terus berubah, Kelompok Cipayung tetap dikenang sebagai simbol etika dan konsistensi gerakan mahasiswa Indonesia—bahwa perbedaan pandangan bukan alasan untuk tercerai, melainkan kekuatan untuk menjaga Indonesia tetap berdiri di atas semangat pluralisme, persatuan, dan keberpihakan pada kemanusiaan.

Dalam konteks Pembangunan Kabupaten Paser, dimana pagi ini Sabtu (13/12) HMI Paser menggelar Musyawarah sebagai langkah formal memperbaharui kepengurusan maka performance kritis konstruktif sangat diperlukan turut ber sama sama menyuarakan gerakan moral demi tertib berjalannya pemerintahan yang makin kedepan akan makin kredibel; dikelola profesional jauh dari aroma KKN – Korupsi ,Kolusi dan Nepotisme.

Diharapkan HMI menjadi tombak terdepan dalam gaung dan tindakan nyata dengan teguh pada; pengelolaan duit Negara harus sungguh dikelola secara tertib , responsible serta benar dirasakan manfaatnya oleh rakyat; begitu pesan sakral Presiden RI Prabowo Subianto.

Media online Kandilocom;

Mengucapkan Selamat Bermusyawarah

.

Leave a comment