HIDROMETEREOLOGI : TANTANGAN DAN ANCAMAN.

By adm1 on 08 Nov 2025, 02:18 PM

kandilo.com ; IrmaJaya

Gambar : ilustrasi terdampak Hidrometereologi.

Siaga Bersama;

Bupati Paser Fahmi Fadly sedari awal menghimbau agar warga masyarakat nya ‘waspada’ akan fenomena hujan dan terpaan angin kencang ; yang setiap saat bisa saja berakibat pada ‘bencana Hidrometereologi’. Peringatan dini tersebut disampaikan Bupati Fahmi pasca banjir melanda warga Batu Kajang dan secara masif juga warga Desa Kasungai hingga menerjang warung wisata di desa itu sekejap hancur terbawa arus banjir. Kejadian bahkan sempat menenggelamkan 2 (dua) Jembatan sehingga Desa tersebut selama hampir 24 jam ter isolasi dan nyaris di handle BPBD sekiranya saja ‘air bah’ tadi tidak menyurut.

Rilis BMKG yang ter publish di berbagai media televisi dan online menggugah Kapolres Paser AKBP Novy Adi Wibowo di bersamai Forkompimda Paser mem prepare konkrit dalam gelar waspada bencana hidrometeorologi beberapa waktu silam di halaman Kantor Pemkab Kabupaten Paser Kalimantan Timur.

Melibatkan stakeholder bencana event tersebut di gelar sebagai langkah kongkrit untuk tidak sebatas himbauan ; namun karena freqwensi hujan lebat dan angin kencang makin masif , maka Kapolres Novy sigap menggelar apel waspada Hidrometereologi tadi dengan acuan utama peringatan Presiden Prabowo Subianto dan di dasari oleh kewajiban jajaran Polres Paser untuk memenuhi ‘warning’ Presiden tadi.”

Sesama anak bangsa dimanapun domisilinya , memasuki musim penghujan hingga Februari dan Maret 2026 wajib diwaspadai dan dipersiapkan langkah penyelamatan bila terdampak” begitu terjemahan pesan Presiden.

Memayungi keselamatan warga terdampak memang urgent dan paripurna karena tersurat pada landasan sila sila Dasar Negara kita Pancasila.

Di benak dan pandangan Bupati Paser Fahmi serta Kapolres Paser AKBP Novy Adi Wibowo peringatan BMKG akan ancaman Hidrometereologi segera di tindak lanjuti dengan mendorong persiapan prima stakeholder yang kedepan akan terlibat dalam tupoksinya.

Melalui gerakan waspada yang telah di konsulidasikan Kapolres Novy dan Bupati Fahmi melalui himbauan di awal musim penghujan patut menjadi ‘alarm’ bagi camat dan kepala desa dalam wilayah Kabupaten Paser terkhusus bagi daerah yang pernah merasakan ‘penetrasi banjir’ dengan ancaman yang membahayakan.

Itulah tentu harapan Forkompimda Paser ; seraya terus membangun komunikasi ihwal ‘kewaspadaan’ sebagai ihtiar bersama demi keselamatan bersama pula.

Desa R.Panjang terancam ;

Untuk tidak terulangnya bencana hidrometeorologi pada Desa Rantau Panjang maka regulator air yakni ‘pintu air ‘ pada saluran primer termakan usia dan harus diganti , selain normalisasi saluran irigasi ; baik primer sekunder pun saluran tersiernya.

Desa dengan luas 200 hektar tersebut juga memerlukan revitalisasi karena selama ini menjadi kawasan kategori “alih fungsi lahan” yang sejatinya tidak dikehendaki oleh Pemerintah terkhusus bagi lahan pengembangan tanaman padi sawah. Kejadian terendamnya kawasan tersebut dimana genangan air yang sempat melumpuhkan desa itu disebabkan genangan baru surut setelah lebih dari 35 hari.

Penyebab utama adalah rusaknya pintu air pada saluran irigasi Primer. Saat itu warga hanya bisa menyerah dengan keadaan karena pintu air dimaksud macet total termakan usia akibat tidak tersentuh pemeliharaan.

Pasca pencermatan Kapolres Novy warga berharap akan ada sentuhan perbaikan bagi pintu air yang di keluhkan tadi. Entah OPD mana nanti yang bertanggung jawab akan ter arah setelah mendapatkan atensi Kapolres Novy Adi Wibowo.

Leave a comment