Hal Kate; COOLING DOWN TERJEDA ; STATEMEN GUBERNUR RUDY MENYENTAK WARGA.

WAGUB Ir Seno ( mengenakan topi) – Kades Muara Langon Agus ( mengenakan baju warna biru) gambar bersama masyarakat. Moment kebersamaan saat kunjungan Wapres RI Gibran Rakabuming.
EKSKLUSIF REPORT
Sesaat setelah meeting lanjutan bersama Wapres Gibran ; adalah Rudy Mas’ud membuat sebuah statement mengejutkan ; bahwa hauling sementara bisa terus dilanjutkan melintas di Jalan umum, notabene nya adalah DiJalan Negara sambil menunggu kesiapan Jalan khusus milik anak perusahaan Johnlin yang dalam hal ini adalah korporate besar milik Haji Isam, untuk dilintasi PT Mantimin. Tentu kita semua menghendaki kata ; “sementara” , pada statement tadi harus terukur semisal ; setahun ; 5 bulan: sebulan dan atau hanya bilangan hari.
Jika hanya bilangan hari sebaiknya tidak usah giat hauling tadi dipaksakan, belajar lah bersabar menunggu untuk terhindar dari hal hal yang menggelisahkan.Lagi pula merujuk kalkulasi PAD, dari kegiatan hauling itu, berapa besar PAD yang diterima oleh Pemprov dan berapa nilai share Provinsi ke Kabupaten? Itupun bila kita menghitung profitable yang mengalir ke kas daerah.
Apakah itu sepadan dengan nilai nilai Nasionalisme yang wajib taat pada hirarkis peraturan perundang undangan pusat hingga ke Daerah.
Patut lah sikap diatas menjadi renungan kita bersama. Mengutip kembali release media on-line kandilocom, mengingat kan dengan selengkapnya berbunyi;
Nalar kita terusik, bisakah menteri ESDM menerbitkan IUP (PKP2B) bila tidak sinkron dengan ketentuan pada Kelembagaan nya. Namun hal tersebut bukan domain kita untuk menelisik.
Yang bisa kita kedepankan adalah usulan agar diputuskan *moratorium* ( jeda sesaat) demi mensinkronkan antara izin dan tampilan faktual dilapangan.
Statement Rudy sontak membuat kita semua terperangah; sudahkah statement berbau high risk tadi terkoordinasi plus ter konsulidasi kan dengan stakeholder Forkompinda , terlebih khusus kepada Pangdam VI Mulawarman, juga Kapolda Kalimantan Timur, dimana kedua institusi tertinggi TNI dan Kepolisian yang bertanggung jawab terjaminnya jengkal teritorial plus Kamtibmas.
Sudahkah Gubernur me record bahwa Wapres Gibran dalam dialog dengan warga Desa Muara Langon di RT 06 Muara Kate mengungkap keresahan dirinya. “Apakah di Daerah ini peraturan tidak bisa ditegakkan”, sergah nya dengan nada bertanya dan kecewa.
Maksudnya sejurus dengan UU 38 Tahun 2004 Jalan Nasional berikut Perda Provinsi Kalimantan Timur No 10 Tahun 2012 ; yang secara tegas melarang hauling produksi Batubara menggunakan ruas Jalan Umum.
Lalu patut kah kita berbesar hati akan shock statement itu? Reply ke kejadian lewat ; 2 korban meninggal laka lantas dari konvoy hauling tadi dan 1 korban meninggal di pos penjagaan oleh OTK – Orang tak dikenal, korban terbunuh keji dan kejam, tidak perlu kita lanjutkan; nanti Gubernur Rudy akan mendapatkan penjelasan langsung dari keluarga mendiang, ketika Rudy berkunjung ke Muara Kate, dan langkah kunjungan itu wajib.
Telah kita ketengah kan pula akan background Gubernur Rudy sebagai enterpreneur. Dia sangat paham bagi driver² truck, jika roda tidak berputar maka pundi² rupiah untuk biaya sehari hari keluarga zonk ; namun disisi lain statement Gubernur Rudy telah dengan sadar menggeser tegaknya aturan Perda, bahkan UU Jalan umum.
Di persimpangan jalan, ambivalen, sebut saja menentukan opsi yang sulit , ditengah guncangan situasi kondisi peliknya persoalan Nasional dan genitnya reaksi digital saat ini. Jujur kita rasakan bahwa cooling down dengan tibanya utusan Wapres yakni ketibaan plt setwapres Al Muktabar dengan safari damainya, bersama Wagub Kaltim Seno, Pangdam VI Mulawarman, Kapolda Kaltim hingga Danrem ASN, mulai dirasakan oleh Warga Muara Komam dan Batu Kajang termasuk Kecamatan Kuaro.
Mengapa Gubernur Rudy mesti membangun komunikasi tatap muka langsung dengan kelompok warga penolak hauling adalah ; agar maksud Gubernur lewat statement nya menjadi jernih dan bisa diterima warga tanpa munculnya kembali gejolak sosial yang berpotensi merugikan kita semua, selain Gubernur Rudy juga tampil dengan performance simpatik nya di hadapan warga, agar upaya paket cooling down oleh Forkompinda Provinsi dan Kabupaten tetap dipertahankan alias tidak menjadi liar kembali. Tentu hal tersebut yang sangat kita dambakan.
Kandilocom juga turut menitip keinginan tulus ; antoxiologi circle as our problem, has to started to enter the solution stages. (IrmaJaya).
Kandilocom; Flow Continuity with Smart System.