DOUBLE ENGINE MENKEU PURBAYA DAN OPTIMISME GUBERNUR KALTIM.
Oleh ; IrmaJaya


Menkeu Purbaya dihadapan wartawan sejumlah media.
Media Kandilo.com pada (9/9) dengan judul sajian Pergantian Menteri Keuangan dan Optimisme Gubernur Kaltim turut mendorong agar Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur bersama stakeholder Pemerintah Kabupaten/Kota untuk membuka ruang diskusi ke Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa – Menteri Keuangan yang dipercaya Presiden Prabowo Subianto menyusul reshuffle yang juga mengganti Sri Mulyani.
Tidak terbayang oleh Purbaya sang alumnus Fakultas elektro ITB Bandung ,karena pemberitahuan baginya hanya hitungan kisaran 2 Jam sebelum diirnya mesti hadir di Istana Presiden. Setelah memastikan pemberitahuan via telepon selular benar , Purbaya yang masih menjabat sebagai Direktur Komisioner LPS tersebut lalu bergegas menuju lokasi undangan yang telah ditentukan.
Dari sejumlah statement dan rencana Purbaya , media Kandilo.com lalu me publish sedikit rencana yang bakal di laksanakan sang Menteri Purbaya, sejauh hasil pemantauan dirinya ketika aktif di Lembaga Penjamin Simpanan – dimana dari eksistensi dirinya pada Lembaga itu , tentu dia terus mencermati kebijakan kebijakan yang menurut keilmuan pernah di kenyamnya di Negeri Paman Sam serta pencermatan dirinya secara mondial, yang kemudian memberanikan dirinya me formulasi langkah yang harus di terobos guna menggerakkan kembali ekonomi Nusantara.
Double Engine (DE) itulah diistilahkan Purbaya sebagai keharusan menuju tergeraknya kembali ekonomi Negara yang sempat “kempot-kempot” ; dimaksud kan nya Negara dan Swasta wajib sama sama bergerak. Negara melalui pengucuran Rp 200 T ke Bank Himbara ; Jurus Purbaya dimaksudkan agar likuiditas perbankan kembali normal ; permintaan kredit cepat terlayani , hingga multiplayer effect ke pergerakan ekonomi ; sekaligus diniatkan agar peluang tenaga kerja kembali terbuka, sebuah tantangan yang selama ini turut menganggu stabilitas dan kondusifitas yang selama ini terjaga.
Pergantian sekaligus kepercayaan Presiden RI Prabowo Subianto memang sudah seharusnya menunjukkan perbaikan sehingga perjalanan kebijakan Keuangan terus di design untuk adjustable progresif menuju meningkatnya economic growth dan sungguh sangat dihajatkan oleh Presiden plus barisan Kabinet Merah Putih nya dan kedepan trickle down effect akan bisa dirasakan oleh warga se Nusantara.
Telah dirilis, didahului oleh Wakil Gubernur Seno Aji ihwal Pemerintah Provinsi dan Banggar DPRD Kaltim bergeming dengan tidak merubah dan kekeh menetapkan angka 21,3 T meski terdengar DBH akan berkurang di kisaran 7 T begitu rilis Ketua DPRD Kaltim Hasanuddin.
Melalui rilis Sekdaprov Sri Wahyuni, dilandasi “kontribusi devisa Kaltim kepada Negara” harus berbanding lurus dengan kualitas plus kuantitas Pembangunan wilayah Kalimantan Timur; dan dorongan menyeimbangkan berbagai fasilitas pada geliat Pembangunan Kaltim, agar kehadiran IKN diterima dan dapat menjawab bentangan jurang yang menghadang antara modernitas IKN serta fasilitas yang di rasakan warga masyarakat terkhusus yang berdampingan dengan geliat pembangunan IKN.
Untuk maksud tercapainya keseimbangan diatas , maka perencanaan Pembangunan yang telah tersusun dan terdokumentasi pada APBD Kaltim akan di upayakan Gubernur Rudy Mas’ud, bersama Bupati / Walikota sen Kalimantan Timur untuk bersama sama membuka ruang diskusi – terkhusus terkait dengan pemotongan DBH sehingga peran kontribusi bersama toleransi Kaltim selama ini juga dapat menggugah Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa hingga Kalimantan Timur juga mendapat kan apresiasi Menteri terkhusus DBH yang sejatinya sangat di hajatkan agar “dilonggarkan” – kembali ke keadaan semula , begitu eufuisme yang patut kita kedepankan.
Peluang dibarengi upaya dan optimisme tersebut diatas mengacu Performance , Statement bermodal Nawaitu Purbaya tentu akan sinergis dengan Gubernur Kaltim Rudy Mas’ud: Mengapa ? Karena bergeraknya kembali raga ekonomi Nasional tentu masuk dalam tangkapan kamera sang Menteri. Pergerakan tersebut tentu sekaligus merambat ke seluruh Daerah di Nusantara.
Bagi Bupati/ Walikota se Kalimantan Timur yang membersamai Gubernur Kaltim Rudy Mas’ud pasti menyambut gembira dengan semangat tinggi. Dan berharap Bupati/ Walikota juga bersiap menyertai Gubernur dengan kompilasi dokument argumentatif, hingga potret keharusan Pembangunan yang di sodorkan kepada Menteri Purbaya Yudhi Sadewa menjadi sebuah keharusan untuk diperkenankan. Optimisme Gubernur Rudy Mas’ud sangat beralasan, karena pasca 200 T IDR ,dikucurkan ke Himbara; masih tersisa ± 250 T IDR di Bank Indonesia.
Dari pada terparkir begitu saja , maka akan lebih baik di eksploitasi guna mendorong normalnya kembali Keuangan Daerah. Impact percepatan penyerapan fiskal APBN dan APBD tentu akan menggerakkan ekonomi rakyat seperti pernah di fatwa kan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian saat mengevaluasi daya serap Keuangan Daerah beberapa waktu silam.
Sinergi Pergerakan Keuangan Negara dan Swasta selayak itulah pengharapan Presiden Prabowo Subianto melalui Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa dan akan trending dengan istilah Double Engine – DE.
#Semoga menuju Indonesia Emas 2045