DITARGET HARI INI KURAS ENDAPAN RAMPUNG : LAYANAN PDAM SEGERA NORMAL.
Tim Kandilocom / editor IrmaJaya


Endapan air berlumpur asal proses pengurasan ( photo T Faisal )
Tepian Batang ; Kandilo.com
Pemeliharaan berkala ‘pengurasan kolam air baku’ adalah schedule tetap yang wajib di laksanakan Perumda PDAM Tirta Kandilo guna menjamin air yang menyinggahi rumah rumah pelanggan terjamin kejernihan dan higenis.
Tim media online Kandilocom berkesempatan menyaksikan proses pengurasan hari kedua pada WTP Tepian Batang seperti tampak pada tampilan gambar terlihat jelas kekeruhan air dilepaskan karena bercampur lumpur yang mengendap.
Perumda PDAM Tirta Kandilo sejak awal beroperasinya dihadapkan pada air sungai pada desa Sangkuriman yang memang ber karakteristik coklat dan pada situasi tertentu kekeruhan nya mencapai 1000 NTU – satuan kekeruhan air.
Disetiap unit WTP Kecamatan ; semisal Longkali , karakteristik air bakunya nyaris menyamai Sungai Kandilo bercabang menuju Paser Belengkong dan Sangkuriman. Karena hasil obeservasi awal diakui akan tingkat kekeruhannya ; namun di saat saat kemarau panjang sungai kita masih bisa membendung intrusi air laut hingga masih di kategorikan layak dipertahankan sebagai air baku.
Kembali ke pengurasan: Dirut Perumda PDAM Tirta Kandilo S Agustono yang mendampingi tim media Kandilocom mengurai bahwa kolam kolam penampungan air baku untuk diolah WTP terbagi menjadi 2 (dua ) bagian ; dari design awal WTP Tepian Batang memang dikondisikan seperti itu ; hingga ketika kemaren kolam sebelah pada pukul 16.00 rampung, WTP segera berproses dan air bersih sudah mulai disalurkan, bermakna pelayanan sudah berjalan meskipun dengan debet menyesuaikan. ketika pengurasan hari ini selesai, maka distribusi dijamin menjadi normal kembali.
Tim media kandilo com juga berkesempatan di rujuk ke ruang pemantauan yang tepat berada didepan bangunan kolam penampungan air baku.
Tersedia sebuah layar LCD ‘view whole activities and conditions of systems’.
Sebuah siasat digital sebagai performance pada ruang pemantauan hingga ‘visitor’ yang dirujuk Agustono ke ruang tersebut tinggal watching the visual alias tidak harus mengajukan pertanyaan sehingga Mr S Agustono sebagai direktur bisa tenang “puasa berbicara” karena visual sudah bisa menjawab semua kerja kerja operasional nya.
