DISIPLIN PAGI JAGA KEBERSIHAN KOTA GROGOT TETAP TERJAGA.

By adm1 on 26 Dec 2025, 11:24 AM

Special report; IrmaJaya

M.Ardiansyah Sigap Jalankan tugas

Tanah Grogot — Disiplin Pagi, Ketulusan untuk menjaga Kota Tetap Bersih Ketika langit masih diselimuti embun dan kumandang salat Subuh baru saja usai, sedikitnya 50 personel kebersihan Kota Tanah Grogot, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur, telah bersiap di titik tugas masing-masing.

Mereka tak hanya menyapu ruas jalan utama, tetapi juga memastikan lingkungan kota tetap tertib dan nyaman—sebuah pekerjaan yang menuntut ketelitian, ketahanan fisik, dan kedisiplinan tinggi.

Di antara mereka, Muhammad Ardiansyah (30) tampak cekatan. Saat ditemui Kandilocom, ia sempat terkejut mengetahui bahwa yang mengajaknya berbincang adalah media.

Siap, Om. Nama saya M. Ardiansyah, belum menikah. Minggu ini kami bertugas dari kilometer 1 sampai kilometer 7, tepat di gerbang selamat datang Kota Grogot,” tuturnya ramah, dengan ekspresi yang bersahaja.

Tak lama, Ardiansyah balik bertanya penuh penasaran,“Aku dimasukkan media mana, Om?” ; singkat media menjawab nanti bisa lihat di HP.

Ardiansyah sendiri harus “menunggang” sepeda motornya kisaran 5 Kilometer ke titik dia bertugas. Pengakuannya dia bertempat tinggal di wilayah Desa Senaken

Kandilocom menyaksikan langsung bagaimana ia bekerja: teliti, tidak terburu-buru, dan selalu memastikan sampah benar-benar tertangani.

Ketika reporter mencoba menguji ingatan tentang rekan-rekannya—yang berjumlah sekitar 50 orang—Ardiansyah menyebut beberapa di antaranya: Ali Gunung, M. Sirri, Mirnawati, dan Sufiawati, dengan rata-rata usia 25–30 tahun.

Soal pengupahan, Ardiansyah mengaku bersyukur.“Alhamdulillah, Om. Kami diupah sesuai standar UMR,” ujarnya.

Para tenaga kebersihan ini berada di bawah naungan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Paser, dengan pelaksanaan operasional yang dipercayakan kepada PT Al Fath. Pengawasan lapangan dilakukan secara harian oleh Roby Candra.

Komitmen kebersihan kota bukan hal baru bagi Tanah Grogot. Kebijakan yang dijalankan secara konsisten ini bertujuan membiasakan warga hidup tertib, membuang sampah pada tempatnya, sekaligus menjaga reputasi Kabupaten Paser yang pernah meraih Parasamya Purnakarya Nugraha pada era 1970-an, masa kepemimpinan almarhum Bupati Saleh Nafsu, SH (UGM).

Di ujung perbincangan, Ardiansyah menyebut bahwa dedikasi mereka saat ini dihargai melalui UMR Kabupaten Paser.

Catatan Media Kandilocom tahun 2026, UMR Paser berada di kisaran Rp3,77 juta — lebih tinggi sekitar Rp14 ribu dibandingkan UMR Provinsi Kalimantan Timur.

Ketika ditanya bagaimana jika suatu hari ada tambahan “sedekah” bensin satu liter per hari, ia tertawa ringan.“Alhamdulillah…” ucapnya singkat, sebelum kembali melanjutkan tugas — menjaga kota tetap bersih, bahkan sebelum matahari benar-benar terbit.

Leave a comment