DAPATKAH “GAYUNG BERSAMBUT” ?

By adm1 on 19 Sep 2025, 03:47 AM

IrmaJaya: Kandilo.com

Menkop Ferry Juliantoro yang baru dilantik ( 8 /9)

Full Speed ;

Pasangan dua kalimat itu yang tepat disematkan pada geliat Pemerintah dibawah komando Presiden RI Prabowo Subianto “memanjakan” Koperasi Desa Kelurahan Merah Putih.

Therapy ala Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa yang oleh Strait Time News Singapura hingga harus memberinya julukan sebagai Menkeu “koboi” , pastinya gebrakan nya tadi , Dia bisa “mencairkan” kebekuan dan menerobos tradisi yang sudah “mengkristal” menuju ter mobilisasinya kembali geliat ekonomi Nusantara yang selama ini mendekam ” kedinginan”.

Mengacu pada kekehnya Presiden Prabowo Subianto agar ekonomi pedesaan wajib bergerak konstruktif ; Purbaya sang “koboi” lalu menggelontorkan 200 T IDR ke Bank Himbara agar pada “pagar likuiditas” terbuka “pintu” untuk fleksibel mendorong olahan Bank tersebut menjadi lokomotif yang mampu menarik gerbong ekonomi dari barisan UMKM / Koperasi menuju middle level yang kedepan bakal menjadi penambah lokomotif ekonomi menuju makin besarnya capaian ekonomi sebagai dihajatkan stakeholder penghela Pembangunan Negeri ini.

Keputusan Menteri Keuangan 276 / 2025 yang membingkai penempatan uang Pemeirntah ke Bank Himbara, dibersamai PMK 63 / 2025 tentang Saldo Anggaran Lebih ( SAL) dikuatkan dengan PMK 49/2025 berintikan “full support” bagi Koperasi Desa Kelurahan Merah Putih (KDLMP) adalah kompilasi payung hukum hingga “pecah telur” judul ; Dapatkah “Gayung Bersambut” lalu ditempatkan sebagai Judul sajian diatas.

Sebagai rilis Menko Pangan Zulhas bahwa 16.000 : KDLMP – sudah bisa meng akses Kredit ke Bank Bank Himbara yang di tunjuk untuk mengajukan pendanaan dengan plafon tertinggi Rp 3 Milyar/Koperasi.

Hal ini yang terus menggelitik Koperasi Koperasi KDLMP yang telah terbentuk mulai bernafas lega bagi Desa Kelurahan yang telah “Siap” menjajal Rencana Bisnis nya , mengacu kepada terbukanya dukungan perbankan Himbara.

Lalu ; Dapatkah “Gayung Bersambut” ? Pertanyaan mulai mengusik , mengapa ? Karena penggunaan kredit dari Perbankan ,bagi siapapun ,badan usaha apapun mesti terikat pada bingkai Pertanggungjawaban sekaligus harus bisa menjamin tenor perbankan dapat terpenuhi dengan tertib.

Sementara sama kita maklumi bahwa PMO Personil Manager Officer baru di rekrut Kementerian Koperasi , dan Kalimantan Timur bersama Kabupaten se Provinsi bersama Provinsi berdekatan lainnya baru di “Retreat” Oktober ini, melibatkan pengurus Koperasi bersama PMO nya.

Kerangka Optimisme mesti kita tempatkan di pengharapan paling depan , karena program yang masuk dalam kerangka “Asta CITA” Presiden ke-8 kita bertujuan mulia. Bagaimana Empowerment di pelosok penjuru Nusantara akan di gerakkan bersamaan edukatif konstruktif hingga Warga Indonesia yang berdomisili di pelosok Desa juga bergerak, sehingga tidak hanya menyokong “Pemerataan berkeadilan” dan gerakan itu nanti bakal mengembalikan kontribusi keunggulan keunggulan milik bangsa berujung dinikmati bersama tanpa “Jurang Penghasilan” yang dalam dan terjal yang sudah lama memicu “disparitas” yang diniatkan untuk diperbaiki.

Dari sejumlah catatan tersebut, akan sangat urgent Pemerintah Daerah se Indonesia mempersiapkan menyambut Keteguhan dan Keseriusan Pemerintahan membuka akses dan mendorong agar ekonomi “Desa /Kelurahan” terwujud nya kesetaraan kesejahteraan yang “moncer” menyambut rencana Indonesia Emas 2045 ke depan.

Untuk menggapai cita cita mulia tadi , maka tidak hanya Kepala Daerah setempat, namun OPD se Nusantara juga wajib menyambutnya dengan terus mendorong , memberi kemudahan kemudahan baik bagi UMKM pun KDLMP agar Business plan mereka tersambung dengan Perbankan yang memiliki otoritas permulaan membuka permodalan nya.

Leave a comment