3,73 T APBD 2024 DI PERTANGGUNG JAWABKAN

Tana Paser;

DPRD Paser Senin (30/6) gelar Rapat Paripurna dengan agenda tunggal Penyampaian Rancangan Peraturan Daerah tentang Pertanggung Jawaban APBD Paser Tahun 2024.

Bupati Paser Fahmi diwakili Ihwan Antasari dalam Nota Pengantar Reperda dimaksud jujur mengakui bahwa bagian terbesar dari alokasi APBD di dominasi transfer Pemerintah Pusat dan Provinsi 88,85 %.

“Bagian terbesar bingkai keuangan Kabupaten Paser masih sangat tergantung dengan Pemerintah diatasnya”, sebut Fahmi

Bermakna APBD Paser belum masuk kategori lepas dari ketergantungan (Non Mandiri).

Disisi lain ada prestasi yang mesti di apresiasi.

Hasil audit BPK tetap bertahan sebagai Daerah yang meraih prestasi Wajar Tanpa Pengecualian.

Bermakna Pengelolaan Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Paser sudah mengacu pada Pengelolaan Keuangan sesuai Peraturan.

Capaian kesimpulan BPK tadi adalah yang ke Dua Belas kali (12 kali).

Bupati meminta ke seluruh jajaran nya untuk terus mempertahankan bahkan dapat menjadi lebih baik ke depannya.

Dengan keberhasilan tersebut maka DPRD makin tertantang, khusus dalam hal memeloti lebih menukik lagi ; apakah prestasi WTP benar hasil ke hati hatian dalam membelanjakan anggaran.

Dan sudah memenuhi bingkai anggaran yang meraih capaian outcome yang diharapkan.

Lebih kedepan DPRD akan bekerja sesuai prosedur dengan format rencana kerja dan membentuk Panitia Khusus guna menyelesaikan tugas “penilaian” atas kinerja eksekutif dimaksud.Begitu kelaziman di DPRD ; setelah Badan Musyawarah menetapkan item kegiatan dan schedule yang harus dipatuhi, termasuk didalamnya schedule pembentukan Pansus tadi.

Duduk di barisan meja pimpinan sidang adalah Wakil Wakil Ketua Hendra dan Zulkifly.

Ketua DPRD Yudi melalui Sekwan Zulkarnain izin pada Paripurna tersebut Pihak eksekutif menunjuk Ihwan Antasari sebagai Wakil Bupati serta Sekretaris DPRD Zulkarnain.

Laporan Pertanggungjawaban APBD 2024 mematok terbesar pada Dinas PUPR di angka Rp.1.3 Triliun.

Sementara SILPA tahun 2024 bertengger di angka ± Rp 600 milyar lebih.( IrmaJaya)