GERCEP TANGGAP LONGSOR: Pemkab Paser dan Warga Bergerak Cepat Amankan Jalur Kaltim-Kalsel

Longsoran - sangat berbahaya bagi pengguna Jalan pada Lintas Kaltim-Kalsel.
Muara Komam, Kabupaten Paser – Ketika alam mulai memberikan sinyal bahaya, respons cepat menjadi satu-satunya pilihan. Itulah yang dilakukan Asnawi, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Paser, ketika menerima laporan terjadinya longsor di ruas jalan strategis Kaltim–Kalsel, tepatnya di wilayah Kecamatan Muara Komam.
Tanpa menunggu waktu lama, Asnawi langsung meninjau titik rawan longsor, yang berjarak hanya sekitar 1 km dari pusat Kecamatan Muara Komam. Meski jadwalnya padat karena bersamaan dengan kunjungan kerja Menteri Pertanian RI, Ir. Amran Sulaiman, Asnawi memprioritaskan kunjungan ke lokasi bencana untuk memastikan akses jalan antarprovinsi tetap aman dilalui.
“Ini prioritas. Saya harus pantau langsung agar bisa segera disiapkan langkah-langkah teknis penanganan,” ujarnya saat diwawancarai Kandilo.com.
Jalur Rawan Longsor: Titik Genting di Pinggir Sungai Kandilo
Menurut laporan dari Zaelani, Ketua RAPI 01 Muara Komam, gejala longsor di titik ini sebenarnya telah terlihat sejak lebih dari sebulan lalu. Lokasi jalan yang bersebelahan langsung dengan Hulu Sungai Kandilo menjadikannya sangat rentan—apalagi bagian timur jalan cukup terjal dan mengalami pengikisan terus-menerus, meskipun telah dilakukan penimbunan berulang kali.
“Warga bersama anggota Polsek dan RAPI Muara Komam sudah inisiatif memasang pembatas di area longsoran, agar pengendara bisa lebih waspada,” jelas Zaelani.
Tindakan dini ini menjadi sangat penting karena ruas jalan tersebut merupakan jalur vital yang menghubungkan Kalimantan Timur dengan Kalimantan Selatan dan menjadi urat nadi ekonomi serta mobilitas antarwilayah.
Kompak Hadapi Bencana: Koordinasi Lintas Lembaga
Asnawi mengakui bahwa meski titik tersebut secara kewenangan merupakan tanggung jawab Pemerintah Pusat, sebagai bagian dari wilayah Kabupaten Paser, ia tetap turun tangan.
“Kami bergerak bersama tim teknis. Meski ini jalan nasional, tetap harus ada penanganan darurat agar masyarakat tidak terhambat,” tegasnya.
Saat ini, jajaran teknis Dinas PU tengah menyusun rencana aksi konkret, mulai dari penguatan lereng, pemasangan bronjong, hingga rencana pembangunan talud permanen.
Dampak Tambahan: Pipa PDAM Bocor, Segera Diatasi
Tak hanya mengancam badan jalan, longsor juga menyebabkan kebocoran pipa utama milik PDAM Komam. Namun, berkat gerak cepat tim teknis, distribusi air bersih berhasil dinormalkan kembali.
Dirut PDAM, Suriyanto Agustono, menjelaskan bahwa dirinya langsung menginstruksikan pemulihan pasokan air begitu mendapat laporan dari lapangan.
“Pompa tidak boleh berhenti. Air bersih harus tetap mengalir. Pelayanan tidak boleh terganggu,” tegas Suriyanto, yang dikenal gesit dan berdedikasi tinggi.
Bencana longsor di Muara Komam bukan sekadar masalah teknis. Ini adalah ujian kolaborasi, kepemimpinan cepat tanggap, dan ketahanan infrastruktur. Apa yang dilakukan oleh Asnawi, warga Muara Komam, RAPI, Polsek, dan PDAM adalah contoh tanggung jawab kolektif.
Mereka menunjukkan bahwa ketika alam mengguncang, pemerintah dan rakyat bisa bergerak bersama, menyambut tantangan dengan tindakan nyata, bukan keluhan.(red)
Read More :