HANDLING INFRASTRUCTURE DALAM KOTA ?
OPINI
GENANGAN DAN LUBANG – adalah fenomena lumrah di setiap ruas jalan , tidak terkecuali genangan dan lubang ruas ruas jalan dalam kota.
Bermacam variasi penyebabnya.
Bisa karena Ruas tadi memang sudah termakan waktu.
Bisa karena pada ruas tadi sistem drainase nya buruk alias tidak terpelihara.
Bisa karena campuran bahan bahan utama ketika ruas itu di bangun cenderung menyimpang dari kwalifikasi teknis, luput dari dan atau diloloskan begitu saja oleh konsultan pengawas. Itulah sebagian yang jadi penyebab.
Bila indikasi diatas di sengaja terjadi, maka faktor itulah yang membuat in efisiensi anggaran , yang dalam lah ini masuk kategori pemborosan.
Kendati kita bersama harus tetap dalam kerangka optimistis, membuang jauh jauh negatif thinking, namun pengawasan melekat oleh rakyat, tidak pernah surut begitu seharusnya. Karena hal semacam itu adalah ‘weakness’ yang dapat menyuburkan laku White Collar Crimes, sebuah kejahatan yang jika ber tumpuk – tumpuk akan menjadi tumpukan bangkai busuk yang sangat memalukan, membuat cacat mentality, dan ambyar nya kualitas yang dikerjakan.
Dari pencermatan intens, sepertinya Dinas PUPR mesti segera berbenah. Handling dalam tupoksi nya sudah banyak tercecer, sensitivitas telah lama meluntur.
Weakness bila ada , dan memang dirasakan mesti segera dibenahi. Bahkan sikap ketergantungan pada alokasi anggaran mesti juga segera disiasati, dengan membawa perubahan paket paket ‘obstacel’ tadi ke Bappeda untuk di integrasikan dalam tim anggaran eksekutif dan mesti intens pula lewat komunikasi konstruktif ke lembaga DPRD.
Legislatif Council sebagai partner kerja ; jangan dipandang sebagai hal menakutkan. DPRD adalah partner kerja, bukan “monster” yang siap menerkam kalian. DPRD adalah lembaga keberadaannya absah di mata Undang Undang Pemerintah Daerah.
Jika komunikasi dimaksud dapat terjalin maka semua langkah antisipatif dalam lingkup tupoksi PUPR akan teratasi dengan baik dan lancar. Nah selayak itulah yang dilakukan Pemerintah di Wilayah Kalimantan Selatan. Sedikit kerusakan saja, mereka sudah bisa melaksanakan perbaikan.
Sekedar memberi gambaran ; bagaimana hujan intensitas tinggi bisa merendam Jalan Kartini bahkan genangan air juga menerabas ke jalan Ahmad Yani.
Spot spot lubang juga buat miris pengguna Jalan, semisal persimpangan Jalan Lambung Mangkurat dan Noto Sunardi.Dan jika di inventaris akan banyak lagi lubang lubang pada ruas jalan yang menuntut harus segera di perbaiki.
Preparing Dinas PUPR harus tanggap dan segera melakukan langkah aksi, baik yang terkait dengan Normalisasi Drainage maupun reperasi lubang² pada ruas jalan terkait dengan public services.
Sikap dengan argumentasi “nunggu anggaran” harus di delete dengan siasat bersinergi ketersediaan anggaran tanggap darurat, dengan ketersediaan yang telah menjadi kesepakatan, maka akan terhindar kinerja OPD kalian dari “wait in process” – hal logis namun membosankan.
Kita tunggu gesitnya PUPR pada aksi kongkrit nya.
kandilocom; flow Continuity with Smart System
Read More :