ANTUSIASME PASIEN TETAP SEMANGAT DI RS P.SEBAYA MESKI DIHADANG LIBUR NATARU; 2025 KE 2026.
Kandilo.com ; IrmaJaya


Penyaji/Editor ; IrmaJaya
Keep Yours Health ;
Kalimat pada sub judul sajian sederhana, sekira tepat disematkan pada rangkaian kalimat berikutnya; bersumber dari “self experience” ketika penyaji mengikuti prosedur “Que Que” alias antrian untuk turut memantau dan me maintance kesehatan pada RSUD Panglima Sebaya Tepian Batang Kabupaten Paser Kalimantan Timur.
Narasi ini sekaligus membuktikan apa yang sudah disampaikan oleh “the smiling” front counter pada ” gerbang klinik” dan di benarkan Direktur RS Mr Excellent Kamal yang menggarisbawahi tumbuh nya kesadaran tinggi warga Kabupaten Paser berobat karena program BPJS bersanding dengan UHC Universal Health Coverage; apalagi tingkat kesehatan warga akan meninggikan IPM Indek Prestasi Manusia Kabupaten Paser dengan capaian sangat memadai.
Digitalisasi
Dari sekitar 5 bulan silam hanya sekedar bertanya merujuk 2 ( dua ) unit piranti yang langsung menghadang pengunjung ; hingga terkena giliran untuk saya apply sendiri; itulah piranti yang umum disebut petugas RSU sebagai alat untuk finger.
Finger bermakna Jari telah berubah fungsi dan makna menjadi sebutan bagi alat digital untuk registrasi.Entah bagaimana system digital online itu bekerja, ” our secret ID” langsung ter copy di sudut ruang admin bahkan sudut pelayanan dimanapun.
Khoq tau : a question was posed to me ?Lho after my thumb detected first; kami langsung di hadapkan pada 3 perawat pada klinik yang kita tuju. Ketiga nya dengan tugas masing masing ; yang satu directly check my blood tension ; sedang yang berdua kembali meng upload data kami ke piranti komputer.
Masih pada ” dunia” online data di rujuk ke laboratorium guna memetik Sampling Darah . What’s For ? Memastikan takaran gula darah kami.
Setelah berjalan di lorong lorong menuju laboratorium di lantai 2 dengan 3 jumlah loket. Tiga loket tadi masing masing hanya berjarak kisaran 3 meter ; Loket Pertama kita menyerahkan lembar request dari Poli ,Loket kedua untuk pengambilan sample darah dan Loket ke tiga untuk mengambil hasil ,lalu diserahkan kembali ke Poli untuk di upload agar performance kontrol kembali menjadi data ter update atas nama identitas kita.
Nah begitu mudah nya sang Dokter Spesialist ketika penggiliran tiba ; dokter directly open the desk top didepannya dan tertayang lah seluruh data kita. Langkah digital ini mempersingkat waktu antara pasien dan dokter sehingga pasien secara berurutan akan terlayani dengan cepat.
Dengan dialog singkat setelah mencermati riwayat sang dokter akan menyimpulkan langkah apa yang di rekomendasikan ke kita ; opsi bermacam macam.
Dari ketajaman pendengaran, banyak rekomendasi menjadi kesimpulan dokter ; Pasien ter jeda seminggu dari yang seharusnya mendapat Nasehat agar kedepan harus tepat waktu. “Dengan ter jeda tentu asupan obat menjadi terputus”, begitu kekhawatiran sang dokter.
Flashback ke jawaban receptionist dibagian depan gerbang 11 klinik yang tersedia memang dapat dipastikan kunjungan pasien akan berada di kisaran 500 ; apalagi hari Rabu ini adalah menjelang libur Nataru 2025-2026.
Protap di hari libur klinik mengikuti ketetapan libur tersebut. Namun untuk yang emergency masih ada dokter jaga yang bisa melayani.
Antusiasme pengunjung untuk sehat, lalu dituturkan kepada media Kandilocom , dimana setiap klinik masih dibatasi maksimum 40 pengunjung. Kesaksian media Kandilocom pada klinik Penyakit Dalam ; 2 (dua) dokter sekaligus melayani yakni Dokter Firdha dan Dokter Rudy ; mereka semua Spesialist Internis.
(Bersambung)
